Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Adab malam pertama

kehidupan pasutri dimulai dari hubungan badan, maka dianjurkan bagi suami yang ingin menggauli istrinya (untuk pertama kali).

Agar membuat istrinya merasa nyaman dan bersikap lemah lembut kepadanya, karena seorang istri masih merasa asing dengan suaminya, dan sekarang suami tersebut berada satu kamar dengannya,

maka wajar saja ketika itu istri sedikit merasa khawatir dan takut, maka sang istri butuh untuk di tenangkan oleh suaminya, dan suami perlu mencari cara yang dapat menghilangkan rasa takut pada diri istrinya,

bukan termasuk adab pergaulan suami istri apabila perkara ini tidak di perhatikan, dan langsung memulai dengan sesuatu yang justru menambah rasa takut pada istrinya. Dan bisa saja seorang istri merasa trauma terhadap hubungan pasutri disebabkan hal ini.

Yang harus di lakukan suami kepada istri

Maka sangat di anjurkan bagi suami, misalnya : membawa minuman untuk istrinya (di malam pertama) seperti susu, jus, atau semisalnya. Suami minum terlebih dahulu, lalu memberikan gelas tersebut kepada istri

Asma' Al-Asyhaliyyah berkata : aku mendandani aisyah untuk Rasulullah Shallahu' alaihi wa sallam kemudian akupun mendatangi nabi dan mengajak beliau untuk melihat ' Aisyah,  lalu nabi shallahu'alaihi wa sallam datang dan duduk di samping ' Aisyah, lalu di bawakan kepada beliau gelas besar yang berisi susu. Lantas beliau shallahu 'alaihi wa sallam pun meminumnya, kemudian memberikan gelas itu kepada Aisyah. Namun 'Aisyah menunduk kepalanya dan tersipu malu

Asma berkata : akupun menegurnya dan aku katakan kepada 'Aisyah : Ambillah dari tangan Rasullulah Shallahu 'alahi wa Sallam Kemudian 'Aisyah mengambilnya lalu meminumnya (HR. Ahmad No. 26309)

Berkata Imam Al-Albani : (Imam Ahmad meriwayatkan hadist ini) dengan 2 jalur yang saling menguatkan, dan hadist ini juga memiliki syahid (Adabuz zufaf : hal.92).

Dan dianjurkan juga bagi suami meletakkan tangannya di atas kepala istrinya, dan mendoakan keberkahan untuknya, nabi Shallahu 'alahi wa Sallam bersabda : Apabila salah seorang diantara kalian menikah atau membeli budak, hendaknya ia berdoa :

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَمَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّمَاجَبَلْتَهَاعَلَيْهِ


Ya allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tabi'atnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tabi'atnya.

HR. Abu Dawud [No. 2160] dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani [Shahih Abu Daud : 6/373]


Dan pada riwayat  Ibnu Majah [No. 1918] :Ia letakkan tangannya di atas ubun-ubun istrinya sambil berdoa (dengan do'a tersebut)

Dan di dalam riwayat Ibnu Majah juga (No. 2252) ada tambahan setelah mengucapkan do'a tadi: dan hendaklah dia do'akan keberkahan. Maksudnya suami berdoa dengan doa tadi kemudian menambahkan dengan doa keberkahan, dan di anjurkan bagi kedua pasangan.

Agar memulai kehidupan rumah tangganya dengan melaksanakan sholat. Apabila kondisi istri memungkinkan, maksudnya apabila sang istri dalam kondisi belum batal wudhu'nya, adapun jika istri dalam keadaan belum berwudhu,maka sang istri tidak perlu diminta untuk membasuh make up nya untuk mengerjakan sholat.

Dan sungguh amalan ini telah valid dari para sahabat Radhiyallahu'anhum. Dan sholat ini sebagaimana di jelaskan oleh para ulama, diantara sebab baiknya kehidupan rumah tangga, sebab adanya keberkahan di rumah dan bertambahnya kasih sayang antara suami istri.

Beberapa orang sahabat, diantaranya Ibnu Mas'ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah, berkata : kepada seorang budak yang baru menikah, apabila nanti istrimu menemuimu, maka sholatlah dua raka'at kemudian mintalah kepada Allah akan kebaikan istrimu Dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukan istrimu. Setelah itu terserah kalian mau berbuat apa

HR. Ibnu Abi Syaibah [No. 17438] Abdurrazaq [No. 11201] Dan Al-Albani berhujjah dengan hadist ini [ Adabuz zufaf : hal. 94]

perhatikanlah  adab ini  Janganlah seorang suami langsung mengajak istrinya untuk berhubungan di atas ranjang, akan tetapi ia memulainya (terlebih dahulu) dengan berlemah lembut kepada istrinya, dan membuatnya nyaman.

Dan meletakkan tangannya di atas ubun-ubun istrinya dan berdo'a kepada Allah untuk istrinya dan dirinya lalu mendirikan sholat bersama-sama

semua mukaddimah ini mengandung kebaikan dan keberkahan

Ibnu Mas'ud Radhiyallahu'anhu berkata : Apabila istrimu mendatangimu, maka perintahkan ia untuk sholat 2 raka'at di belakangmu HR. Ibnu Abi Syaibahh [No. 17438] dan Abdurrazaq [No. 11201] Dan hadist ini dinyatakan shohih oleh Al-Albani (Adabuz zufaf : hal. 94)