Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cara Mengatasi Ketindihan (Sleep Paralysis)


Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur merujuk pada keadaan ketidakmampuan bergerak ketika sedang tidur ataupun ketika bangun tidur. Kelumpuhan tidur terjadi dalam keadaan si penderita sedang setengah tidur, sedang tertidur lelap, ataupun dalam keadaan terjaga sewaktu mengalami kelumpuhan tidur.


Pernahkah anda merasa seperti tertindih sesuatu yang sangat berat, dicekik, dada sesak, tak mampu bergerak maupun berteriak, saat menjelang atau bangun tidur? Dalam istilah kesehatan disebut sleep paralysis.
Ini merupakan kondisi ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak, berteriak pun tidak mampu. Kejadian ini biasanya disertai halusinasi, yaitu seperti melihat sosok di sekitar tempat tidur, dan dapat berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
Fenomena ini kerap dikaitkan dengan hal mistis. Sebab, bentuk halusinasi yang muncul bisa menyerupai sosok sahabat, kerabat yang telah meninggal, bayangan hitam, atau hantu, tergantung latar belakang kebudayaannya.
Di Barat, fenomena ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada pula yang melaporkan melihat agen rahasia asing atau alien. Pada banyak lukisan abad pertengahan dapat kita lihat sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan, sehingga ia dalam ketakutannya merasa sulit bernapas.
1. Penjelasan Ilmiah Tentang Sleep Paralysis
  • Malafungsi tidur


“Tindihan paling sering terjadi pada orang yang kurang tidur. Bisa juga dipicu oleh kelelahan, stres, cemas berlebihan,” kata Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, sleep technologist dari Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran.
Seorang peneliti sleep paralysis, Al Cheyne dari University of Waterloo berpendapat, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malafungsi tidur dari tahap rapid eye movement (REM).
Dijelaskan Dr. Andreas, tidur dibagi menjadi beberapa tahap berdasarkan gelombang otak, yaitu tahap N1, N2, N3, dan R. Urutan tidur biasanya dimulai dari N1-N2-N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3-kembali ke N2-R-kembali ke N2-N3 dan seterusnya.
N1 adalah tahap tidur paling ringan, sering kita masih setengah sadar. N2 merupakan tahap tidur yang lebih dalam, sedangkan N3 paling dalam. R adalah REM. Pada tahap ini mimpi terjadi.
Gelombang otak mimpi mempunyai frekuensi mirip gelombang otak sadar. Ini menjelaskan kenapa orang bisa merasa berada dalam alam kesadaran lain ketika bermimpi.
Kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur sering membuat gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Dari sadar ke N1 lalu melompat ke R (mimpi). Yang khas pada mimpi ini timbul halusinasi munculnya sosok lain dan lumpuh (paralysis), sehingga tubuh tidak dapat bergerak atau mulut kelu.
  • Posisi telentang


Tindihan dapat terjadi pada pria dan wanita. Usia rata-rata orang mengalami tindihan pertama kali 14-17 tahun. Diperkirakan setiap orang pernah mengalami tindihan setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan dapat disebabkan hal yang tidak dapat dikontrol hingga memicu stres dan terbawa dalam mimpi.
Kondisi lingkungan kerja juga berpengaruh. Contohnya, mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Juga sering terjadi pada individu yang tidur dalam posisi telentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Karena itu, mengubah posisi tidur dapat mengurangi risiko terserang tindihan.
Tindihan bisa muncul pada penderita sleep apnea walaupun jarang karena selalu berada dalam kondisi kurang tidur akibat henti napas. Kurang tidur inilah yang memicu tindihan.
  • Gejala depresi


Meski biasa terjadi, tindihan patut diwaspai karena bisa merupakan gejala penyakit, misalnya narcolepsy, sleep apnea, kecemasan, depresi, atau kurang tidur. Ada baiknya penderita membuat catatan mengenai pola tidurnya selama beberapa minggu, untuk membantu mengetahui penyebab tindihan.
Setelah mengetahui faktor pemicu, cara ideal menghalaunya tentu menghindari pemicu. Jika tindihan sebagai akibat terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Catatan yang sudah dibuat akan sangat membantu ketika penderita memeriksakan diri ke dokter.
Dokter perlu mengetahui kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Juga jenis obat yang pernah atau sedang digunakan. Orang yang susah tidur bisa diberi obat penenang untuk mempermudah tidurnya.
“Kurang tidur tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah terlalu berat. Itu membutuhkan evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur.

2. Solusi Cara Bangun dari Tindihan (Sleep Paralysis)

Sebenarnnya ada cara lepas dari Sleep Paralysis sesuai pengalaman yang pernah saya coba. 3 Cara utama untuk bisa bangun dan lolos dari Tindihan sangat mudah dan simple :
a. Biarkan / Lepaskan – Saat mengalami Sleep Paralysis cara yang paling ampuh untuk bangun yaitu biarkan saja, Tetap pejamkan mata’ hiraukan serta abaikan segala yang nampak dan suasana yang ada dan tetap dalam posisi tidur dan jangan lawan atau menggerakan badan pasti otomatis dalam beberapa detik tiba tiba akan bisa lepas dari tindihan. Tentunya setelah lepas dari fenomena Sleep Paralysis, jangan lupa bangun sejenak untuk duduk. Dari pengalaman yang saya dapatkan jika sudah lepas tetapi melanjutkan tidur atau dalam arti tidak bangun dan malas membuka mata maka akan terkena tindihan lagi, bahkan jika dibiarkan akan berulang ulang hingga belasan kali.
b. Mencubit Tangan Sendiri – Bagi anda yang tidur dan posisi jari pas di bagian tubuh anda bisa mencubit maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk membangunkan anda sendiri. Memang benar anda tidak bisa menggerakan tubuh sama sekali, tapi menurut saya sendiri tetap bisa tetapi hanya bergerak sedikit sekali. Bahkan usaha anda dengan tenaga maksimal saat mengalami tindihan untuk menggerakan tangan atau jari anda mungkin hanya menghasilkan pergerakan yang sangat kecil.
c. Berteriak Dengan Cara Mengigau – Saya sendiri termasuk orang yang mendengkur atau ngorok saat tidur karena mulut terbuka saat tidur. Ada dua tipe manusia dalam kebiasaan bernapas, ada yang biasa menggunakan hidung dan ada yang menggunakan hidung dan mulut. Saya termasuk yang menggunakan hidung dan mulut, sehingga mungkin itu yang mempengaruhi saya dalam tidur dengan kondisi mulut terbuka. Ternyata faktanya hal tersebut dapat dimanfaatkan saat seseorang mengalami Tindihan. Saat tindihan orang sadar sedang tidur tetapi tubuh belum singkron dengan otak sehingga saat seseorang memerintahkan tangan (menggunakan tangan) untuk bergerak maka tidak akan bisa bergerak. Memanfaatkan kondisi mulut terbuka saat tidur, saya menggunakan suara nafas saat mulut terbuka “Hah … Hah … Hah …” dan suara tersebut cukup keras seperti orang mengigau, ayah saya yang pada saat itu sedang menonton TV di tengah malam langsung membangunkan saya. Mulai ucapan dari jarak jauh “Kenapa itu anak?” saya dengar ucapan ayah saya tetapi masih belum bisa bangun dan saat ayah menghampiri serta menyentuh badan saya secara otomatis langsung bisa lepas dari tindihan. Jika anda bingung, sebagai contohnya coba buka mulut anda, tetapi jangan gerakan mulut dan lidah, gunakanlah angin yang masuk pada saat bernafas untuk bicara.
d. Tenang dan Percaya (Doa) – Semua cara diatas bisa berakhir percuma jika tidak dilakukan dengan tenang. Bagi yang pernah mengalami tentunya tidak akan sekaget dan terkejut seperti saat pertama kali mengalaminya. Dengan pikiran yang tenang, rileks dan percaya bisa teratasi tanpa ada kendala yang dibantu dengan cara berdoa akan lebih mudah mengatasinya.
Jikapun ada tidak mampu melakukan semua cara diatas, dari fakta yang saya alami Tindihan tidak akan berlangsung terus menerus akan ada batasan waktunya dan anda secara otomatis bisa lepas dari fenomena ini. Jika anda takut maka pejamkan mata saja, dan tunggu hingga beberapa menit secara otomatis makan anda akan terbangun dari Sleep Paralysis.

3. Bahaya Sleep Paralysis

Pada dasarnya Sleep Paralysis tidak memberikan efek serius bagi kesehatan seseorang, mungkin akan berakibat sedikit terjadi gangguan dari dampak yang diberikan. Bisa menyebabkan masalah kesehatan jika tidak ditangani secara tepat, sebagai contoh kecemasan yang disebabkan oleh Tindihan membuat seseorang sulit tidur dan akibat dari susah tidur maka akan mengalami Insomnia dan kurang tidur sehingga akan menyebabkan kepala pusing dipagi hari. Lebih jelasnya berikut ini beberapa akibat yang disebabkan dari Sleep Paralysis.

  • Trauma

Sleep Paralysis paling utama memberikan efek Trauma bagi yang mengalaminya. Rasa takut yang dialami membuat seseorang cemas saat hendak tidur dan trauma jika akan mengalami hal tersebut lagi. Terkadang seorang yang pernah mengalami tindihan juga takut untuk tidur sendiri dan ingin ditemani pada saat tidur malam hari.

  • Kegelisahan dan Halusinasi

Halusinasi yang terjadi setelah melihat mahluk mahluk ghaib pada saat mengalami tindihan terkadang akan terbawa dikehidupan pada saat sadar atau saat sedang beraktifitas. Terkadang seseorang bisa melihat penampakan apa yang pernah dilihatnya saat mengalami Sleep Paralysis sebelumnya. Saya sendiri cenderung berpendapat hal tersebut adalah halusinasi dari seorang yang gelisah setelah mengalami Sleep Paralysis. Pasalnya selama puluhan kali saya mengalami Sleep Paralysis tidak pernah sekalipun melihat hantu atau penampakan lainnya selama mejalani aktifitas sehari hari.

Terkadang hal ini juga bisa menyebabkan seseorang yang mengalami tindihan terobsesi dengan apa yang dilihat serta dialami dan membawa hal tersebut pada saat keadaan sadar. Maksudnya dia seolah olah ingin sekali meyakini dan meyakinkan orang lain bahwa penampakan itu benar dan melakukan kegiatan serta ritual aneh sesuai apa yang dianggapnya benar dengan alasan untuk menghilangkan mahluk yang dilihatnya dalam keadaan sadar dilain waktu. Bagi orang normal yang tidak mengalaminya tentunya akan melihat orang tersebut aneh, memiliki ilmu ghaib (indigo), ataupun memiliki ganguan psikologi.

  • Insomnia

Selain Trauma dan Kecemasan berlebih hal lain yang disebabkan dari Tindihan adalah Insomnia. Insomnia adalah ganguan susah untuk bisa nyenyak saat istirahat yaitu sulit untuk tidur. Efek Trauma dan Gelisah yang disebabkan oleh Sleep Paralysis membuat seseorang takun dan enggan untuk tidur, terutama dia akan mengalami ketakutan atau paranoid untuk tidur sendirian.

  • Gangguan Kesehatan Ringan

Pusing kepala bisa terjadi jika seorang yang tindihan mengalami kecemasan yang berakibat tidur tidak nyennyak dan kurangnya waktu tidur. Efek lain yang diberikan bisa berupa sakit perut karena kegelisahan yang disebabkan membuat orang tersebut mengalami kurang nafsu makan karena terlalu memikirkannya. Biasanya ini terjadi pada anak kecil, orang dewasa lebih bisa mengatasi karena lebih berpikir rasional.

4.Cara Mencegah Sleep Paralysis

Setelah mengetahui cara bangun dari Sleep Paralysis anda bisa mencoba beberapa tips untuk menghindari kejadian tindihan. Kejadian tindihan bisanya dipicu oleh beberapa faktor penyebab yang terdengar sepele, tetapi beberapa hal dibawah ini bisa mencegah terjadinya tindihan saat tidur.
1. Tidur dengan posisi lain, jika anda mengalami tindihan saat tidur terlentang maka coba variasi tidur miring ke kanan. Sehingga posisi tidur tidak akan sama dengan saat anda mengalami Tindihan.
2. Hindari Minuman seperti Kopi atau makanan berat sebelum tidur. Makanan berat (lemak, protein, dan gula) diketahui juga bisa menggangu mengganggu istirahat tidur.
3. Minum teh herbal atau segelas susu. Teh herbal terbukti mampu dan berefek menenangkan pikiran. Susu, atau camilan keju cottage kecil, mengandung protein kasein yang meningkatkan kadar melatonin.
4. Rileks sebelum tidur. Beri diri Anda waktu bersantai satu jam sebelum tidur, dengan suasana yang menenangkan seperti mambaca buku favorit.
5. Hindari menggunakan barang elektronik sebelum tidur. Kegiatan seperti menonton TV, bermain Video Game dapat terbawa sebagai mimpi di dalam tidur. Sebagai contoh anak yang menonton film horor akan paranoid dengan apa yang telah di liihat sebelumnya hingga menggangu tidur menjadi tidak nyaman.
6. Selalu cukupi kebutuhan Tidur harian. Pada umumnya kebutuhan tidur mausia dalam sehari sekitar 7 jam. Jika seorang hanya memiliki waktu kurang dari 7 jam untuk mencukupi kebutuhan tidurnya biasanya akan lebih sering mengalami ganguan tidurnyenyak.
7. Jam Tidur yang Tetap. Jangan sering mengonta ganti pola tidur baik di malam hari dan di siang hari. Usahakan selalu sama waktu tidurnya, hal tersebut dapat mengurangi tingkat kestressan seseorang.
8. Melakukan meditasi. Mediasi pernapasan sederhana untuk mengamati nafas adalah salah satu cara tercepat dan paling efektif untuk mengurangi kecemasan umum tanpa pengobatan. Studi terbaru menunjukkan efek meditasi dapat dilihat di otak dalam beberapa minggu.
9. Catat Waktu dan Kejadian Terjadinya Tindihan. Memang hal ini terdengar malah mengingat kejadian yang bisa membuat trauma. Tetapi dengan mencatan anda juga bisa tau kapan saja biasanya Waktu tindihan terjadi, sehingga mungkin bisa mengetahui beberapa hari biasanya jadwal tindihan terjadinya. Dengan hal ini, sangat diharapkan bisa mencari solusi tepat mengatasi dari kebiasaan tindihan yang sering terjadi.
nah, tadi itu adalah Cara Mengatasi Ketindihan (Sleep Paralysis)